Yang Merindu Tenang


Hai, kamu!

Beberapa hari ini moodku sedang gak karuan. Kadang lenjeh-lenjeh, kadang nyebelin, kadang nyinyir sana sini, Ya gitu deh. Mungkin karena faktor PMS, mungkin juga karena faktor yang lain. Aku aja bingung. Blah.

Kadang emosiku meledak karena hal-hal kecil, dan itu bakal berkelanjutan beberapa jam ke depan. Kata orang emosi yang kayak gini bisa dibilang labil. Ya, aku sih menganggap gitu juga. Apalagi kata orang-orang aku perajuan, kalah-kalah ibu kos.

Sebenarnya, ada beberapa hal yang sesadarku bisa meredam emosiku: coklat, lagu, tidur dan seseorang untuk berbagi. Untuk poin terakhir, masih aku cari. Karena, beberapa waktu belakangan ini orang-orang yang terhitung dekat denganku seperti bersengkongkol untuk menjauhiku. Ini hanya asumsiku aja loh ya, gak tau deh aslinya gimana. Tapi, ya… aku merasa sepi. Dan di dalam sepi itu terlalu riuh, terlalu ribut, hingga aku gak bisa berpikir dengan jernih, terlalu banyak mengambil beberapa keputusan terlalu dini, sampai konsentrasi yang sering buyar. Semalam aja, aku beberapa kali salah masuk chat room dan berimbas pada pesan salah tujuan. Betapa kalutnya.

Aku butuh kamu. Aku butuh kamu untuk menenangkan kalutku. Aku butuh kamu untuk meredam emosiku. Aku butuh kamu untuk membantuku menyelesaikan semua. Kau tau sendiri kan lingkungan pergaulanku seperti apa? Bisa kau rasakan tekanannya bila nanti sekali dua kali kau kuajak kumpul dengan mereka. Jangan kapok. Kelak, jika kau nanti bersamaku, kau akan lebih sering berada di kondisi seperti itu. Tetap temani aku, ya. Aku mohon.

Yang merindu tenangmu.